MAri KIta Berchatting

Wednesday 9 September 2009

MENGAPA KITA MENGUAP?

Menguap memang nikmat. Siapa yang berani menyangkal? Tapi tahukah anda, masih banyak misteri yang belum terungkap di balik itu. Misalnya pertanyaan paling sederhana, mengapa manusia menguap, masih mengundang beragam jawaban. Artinya, belum ada kesepakatan di antara para ahli. Ada yang mengatakan bahwa menguap itu disebabkan oleh kekurangan zat asam dan kelebihan zat asam arang di dalam darah. Ada juga yang mengatakan bahwa menguap merupakan tindakan spontan dari sistem tubuh untuk menghilangkan perbedaan tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga.

Namun dalam sebuah penelitian soal menguap yang dilakukan psikolog Robert Provine dari Universitas Maryland, terungkap beberapa fakta yang mungkin membuat kita tersadar bahwa menguap ternyata tidak sesederhana yang kita bayangkan selama ini.

Menguap ternyata bukan hanya terjadi pada manusia, tetapi juga pada hewan seperti mamalia, burung, dan bahkan ikan. Menguap merupakan cetusan rasa kantuk, bosan atau senewen. Anjing yang menunggu giliran di kamar tunggu dokter hewan biasanya menguap karena senewen.

Menguap juga merupakan gejala yang menular. Melihat, menulis atau membaca tentang gejala menguap, juga akan membuat orang menguap. Diperkirakan, pusat menguap berada di otak dan semua perintah untuk melakukannya diatur dari sana.

Penelitian Provines membuktikan bahwa menguap tertekan, yakni menguap dengan gigi terkatup, tidak banyak memberi kelegaan. Ini terjadi karena selama menguap ada kebutuhan untuk menarik otot rahang yang tidak terjadi ketika gigi terkatup.

Menguap di depan umum dianggap tidak sopan. Etika itu ternyata bukan hanya khas manusia. Pada jenis kera tertentu, kera betina dan kera dari kasta rendahan, tidak boleh menguap di depan pimpinan kelompok. Jika hal itu dilakukan, mereka akan dihardik. Menurut Provine, itu baru sebagian kecil fakta yang terungkap seputar menguap. Artinya, masih sangat banyak hal yang perlu dilakukan untuk meneliti soal menguap.

No comments: